cover
Contact Name
Haqiqi Rafsanjani
Contact Email
rafsanjanihaqiqi@gmail.com
Phone
+6281250614657
Journal Mail Official
jurnalmasharifal-syariah@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59, Surabaya – Jawa Timur – Indonesia. Telp (031) 381-1966 Email: jurnalmasharifal-syariah@um-surabaya.ac.id, Website: www.um-surabaya.ac.id
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
ISSN : 25276344     EISSN : 25805800     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/jms.v6i3.7248
Core Subject : Economy, Social,
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah (e-ISSN: 2580-5800; p-ISSN: 2527-6344) is a journal that is managed by the Islamic Banking Study Program, Muhammadiyah University of Surabaya and in collaboration with professional organizations, namely Ikatan Ahli Ekonomi Islam. This journal is published three times a year (April, August and December). This journal focuses on the publication of research results and scientific articles on islamic banking, islamic finance, islamic microfinance institutions, non-bank financial institutions, islamic capital market, islamic economic and other themes related to Islamic finance.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018)" : 6 Documents clear
Problematika Hukum Tabungan Dengan Akad Mudharabah Di Perbankan Syariah Karimatul Khasanah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.87 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1617

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi adanya indikasi bahwa secara mekanisme tidak ada perbedaan antara tabungan dengan akad mudharabah atau akad lainnya, sehingga memunculkan beberapa problematika hukum dalam akad tersebut. Seperti halnya tabungan wadi’ah, dalam tabungan mudharabah nasabah juga dapat mengambil atau menambah dananya sewaktu-waktu di bank. Jika nasabah dapat sewaktu-waktu mengambil dananya di bank, apakah di setiap transaksinya membutuhkan akad baru, karena jumlah modal yang dimudharabah-kan tentunya berbeda dengan modal awal akad, modal juga masih terlihat dalam penguasaan sahib al-mal, dan bahkan mudarib seperti tidak diberi waktu untuk mengusahakan dana yang dimudharabah-kan tersebut. Selain itu, dalam tabungan mudharabah, sahib al-mal tidak dibebani resiko kerugian, di mana seharusnya adanya resiko kerugian yang ditanggung oleh sahib al-mal merupakan salah satu ciri khas akad mudharabah. Secara global disimpulkan bahwa akad tabungan mudharabah di perbankan syariah saat ini, walaupun terdapat beberapa problematika hukum dalam sistem dan aplikasinya tetap digolongkan ke dalam akad nafiz, yaitu akad yang sah dan dapat dilaksanakan akibat hukumnya.
Strategy BMT Al-Ittihad Using Matrix IE, Matrix SWOT 8K, Matrix Space And Matrix Twos Nofrizal Denan
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.443 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1357

Abstract

This research aims to formulate and select BMT Al- Ittihad Rumbai strategy to face the changing of business environment both from internal environment such as organization resources, finance, member and external  business such as competitor, economy, politics and others. This research method used Analysis of EFAS, IFAS, IE Matrix, SWOT-8K Matrix, SPACE Matrix and TWOS Matrix. our hope from this research it can assist BMT Al-Ittihad in formulating and selecting strategies for the sustainability of BMT Al-Ittihad in the future. The sample in this research is using purposive sampling technique that is the manager and leader of BMT Al-Ittihad Rumbai Pekanbaru. The result of this research shows that the position of BMT Al-Ittihad using IE Matrix, SWOT-8K Matrix and SPACE Matrix is in growth position, stabilization and aggressive . The choice of strategy after using TWOS Matrix is market penetration, market development, vertical integration, horizontal integration, and stabilization (careful.) 
Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM Di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syariah) Irma Muzdalifa; Inayah Aulia Rahma; Bella Gita Novalia; Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.642 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1618

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM. Saat ini, Perkembangan Teknologi mulai masuk ke ranah Digital guna menyongsong Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar tahun 2024, pemerintah sebagai regulator ekonomi Indonesia, harus memberdayakan seluruh masyarakat indonesia hingga ke pedesaan dan daerah terpencil di seluruh pelosok negri agar turut merasakan dampak positif dari berkembangnya Teknologi di masa yang akan datang. Hubungan teknologi saat ini berkaitan erat dengan keberadaan internet sebagai akses utama. Perlu kita ketahui bahwa adanya Fintech ini dapat menjadi salah satu bahan pendorong adanya suatu gerakan guna membantu meningkatkan keuangan pada UMKM khususnya yang ada di masyarakat menengan kebawah melalui lembaga keuangan syariah. Seperti yang kita ketahui fintech adalah istilah yang dapat digunakan untuk menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan. Perkembangan teknologi digital, termasuk di dalam industri keuangan syariah, sudah tidak bisa dibendung lagi. Melalui teknologi finansial (fintech), segala bentuk transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah, sekaligus lebih efisien, tanpa perlu melakukan tatap muka. Kemunculan fintech tidak dapat dilepaskan dari inovasi yang berkembang untuk membiayai konsep finansial ini diperlukan start up (wirausaha baru) untuk membangun bisnisnya Kata Kunci: Fintech, Keuangan Inklusif, Keuangan Syariah, UMKM
Analisis Portofolio Pembiayaan Di Perbankan Syariah Yang Memiliki Risiko Pembiayaan Terkecil (Studi Kasus Bank BNI Syariah) Ani Suhartini; Saiful Anwar
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.136 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1476

Abstract

Bank sebagai lembaga keuangan yang salah satu fungsinya menjadi moderator antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan pinjaman dana baik untuk usaha maupun konsumsi pribadi mengharuskan Bank untuk dapat memaksimalkan pembiayaan dan tentunya meminimalisir risiko pembiayaan yang dapat timbul karena pemberian pembiayaan tersebut. Mengingat risiko yang dihadapi oleh Bank cukup besar dalam pemberian pembiayaan pada berbagai sektor ekonomi yang ada, maka sangat diharapkan pemberian masing-masing sektor ekomoni dapat optimal, dan pada akhirnya diharapkan memiliki risiko paling minimal pada masing-masing sektor ekonomi di Indonesia.
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah VS Bank Umum Konvensional Di Indonesia Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dedi Suhendro
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.466 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1549

Abstract

Tujuan penelitian ini sebagai perbandingan kinerja keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia menggunakan rasio keuangan periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2017. Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank terdiri dari rasio CAR, NPL, ROA, BOPO dan LDR.Hasil dari rasio CAR Bank Umum Konvensional lebih baik dalam menjaga rasio modalnya dengan kata lain, Bank Umum Konvensional lebih unggul dalam pemodalan. Hasil rasio NPL pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa kredit bermasalah yang dimiliki Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah. Hasil rasio ROA pada Bank Umum Konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Syariah hal tersebut menandakan bahwa keuntungan dan penggunaan aset pada Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah. Rasio BOPO pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan Bank Umum Syariah dalam posisi bermasalah dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional. Rasio LDR pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa Bank Umum Konvensional lebih mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.
Aplikasi Akad Murabahah Pada Lembaga Keuangan Syariah Roifatus Syauqoti
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.21 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1489

Abstract

Pertambahan kebutuhan masyarakat terkendala pada kesibukan dan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan sehingga masyarakat membutuhkan alternatif untuk membantunya dalam pemenuhan kebutuhan. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) muncul sebagai alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Produk utama yang ditawarkan LKS kepada masyarakat adalah murabahah karena sedikitnya resiko dalam aplikasinya. Namun aplikasi murabahah menimbulkan banyak kritik di kalangan masyarakat. Bank syariah sering disebut sebagai “bank murabahah” karena murabahah mendominasi dan modifikasi pada aplikasi murabahah yang dianggap sama seperti kredit pada bank konvensional. Kajian ini merupakan kajian pustaka dengan analisis deduktif, yaitu penulis menganalisis dari yang umum ke khusus sehingga dapat diambil kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam aplikasi murabahah yang ada pada perbankan syariah menjadikan bank syariah sebagai penyedia dana bukan sebagai penjual. Akad murabahah yang ada pada fiqih klasikpun telah banyak mengalami modifikasi. Modifikasi pada akad murabahah inilah yang memunculkan kritik di kalangan masyarakat. Modifikasi akad murabahah meliputi akad murabahah yang mengikat nasabah sebelum bank memiliki barang yang diinginkan nasabah sehingga memunculkan bai’ ma’dum, murabahah lil amri bi al-syira’ yang dianggap haram oleh sebagian ulama karena merupakan celah riba, dan murabahah bil wakalah yang hukumnya boleh menurut Fatwa DSN-MUI namun adanya akad wakalah memudahkan munculnya kecurangan dari pihak nasabah yang akan membuat akad murabahahnya tidak sah.

Page 1 of 1 | Total Record : 6